Hela nafas yang semakin memberat
tak jua redakan duka yang dalam tergurat
mohon tataplah mata kami erat-erat
dan bacalah dengan hatimu apa yang tersirat...
Pernahkah dirimu bertanya
mengapa degup hati kami tetap bernyawa
walau enam musim berlalu sirna
dalam lorong asa yang tak kami tahu mana ujungnya...
Itu memang bukan salahmu
dan kami juga tidak menyalahkanmu
dengan segala prasangka dan sayangmu
yang menjadi tembok tinggi pelindung hatimu...
Andai bisa terucap padamu sebuah pinta
bukalah batin dan hatimu sekali saja
ijinkan kami bicara apa adanya
untuk sebuah niat yang tulus karenaNya...
Selasa, 12 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar